Halaman

Sang Pencerah, Mahakarya Hanung Bramantyo

0 komentar

Yogyakarta- Film mengenai sosok Kyai Haji Ahmad Dahlan tidak lama lagi akan segera dibuat, dan rencananya pada awal Juli 2010, atau tepatnya pada Muktamar ke 46 Muhammadiyah akan menjadi launching awal film yang diakui akan menjadi mahakaya sang sutradara Hanung Bramantyo.

Dalam kenferensi pres di sekretariat Muktamar, Baciro, Yogyakarta, Rabu (25/11/2009), Hanung menjelaskan, film mengenai Ahmad Dahlan ini merupakan impianya sejak bangku SMA sewaktu di bangku SMA Muhammadiyah I Prambanan dengan memulai membuat teater, selanjutnya ketika hijrah ke Jakarta, ada keinginan untuk membuat film pendek tetapi sampai Hanung menghasilkan berbagai film seperti Brownies, Get Married, Ayat-Ayat Cinta,Doa yang Mengancam, hingga Perempuan Berkalung Sorban, keinginan tersebut tidak pernah terlaksana. Baru akhirnya tahun lalu Hanung mengungkapkan, mulai melakukan riset mengenai sosok KHA Dahlan dengan meng-hunting buku-buku Ahmad Dahlan, serta mewawancarai keluarga Ahmad Dahlan, serta Sejarawan demi kepentingan film tersebut .



Selanjutnya Hanung mulai mengenalkan konsep film ini pada produser, guna bekerjasama dalam memproduksi film mengenai Ahmad Dahlan, dan akhirnya MVP Pictures menyanggupi dalam penggarapan film yang diberi judul Sang Pencerah tersebut. Sementara itu dari pihak MVP pictures melihat, besarnya dana, riset yang panjang, banyaknya pemain yang akan digunakan, serta kiinginan kuat sang sutradara, membuat film ini merupakan mahakarya tersendiri bagi Sutradara. Menurut Saskia Mecca yang juga sekaligus koordinator casting dalam film tersebut, rencananya film Sang Pencerah akan dibuat kolosal dengan melibatkan 43 pemeran utama, dan lebih dari 300 orang figuran, yang untuk pemeran utamanya beberapa akan diisi oleh aktor dan aktris kawakan. (mac)

www.muhammadiyah.or.id

IMM Sumbar siapkan MUSYDA ke XIX

0 komentar

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), sebagai salah satu elemen kekuatan gerakan mahasiswa islam indonesia, perlu kembali meneguhkan ideologi kemahasiswaan yang menjadi bekal bagi setiap kadernya dalam menjawab tantangan dinamika keumatan dan kebangsaan dewasa ini. Dengan itu dituntut untuk berupaya melakukan proses kaderisasi guna menghasilkan kader pelopor,pelangsung dan penyempurna amal persyarikatan.

Dalam melanjutkan kaderisasi tersebut, Dewan Pimpinan Paerah (DPD) IMM Sumatera Barat akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah ( musyda) XIX diBatusangkar pada tanggal 25-27 Juni 2010.

Ketua DPD IMM Sumatera Barat Deri Rizal mengatakan, musyda ini tidak saja berarti untuk internal IMM, tetapi juga untuk muhammadiyah,umat, bangsa dan negara.

" kita berharap melalui musyda ini ada refleksi kritis bagi IMM dalam menetapkan kembali orientasi gerakannya kepada kiprah-kiprah yang nyata" ujarnya.

Beliau juga mengatakan bahwa kegiatan ini diselenggarakan berdasarkan anggaran dasar IMM pasal 17 ayat 3, anggaran rumah tangga IMM BAB V pasal 21 serta keputusan pleno yang diperluas pada tanggal 20 maret lalu.

Acara ini akan dibuka oleh ketua PWM Sumatera Barat Drs. RB Khatib Pahlawan Kayo dan dihadiri Gubernur Sumatera Barat Marlis Rahman di Aula STAIN Mahmud Yunus Batusangkar jumat (25/6/2010). lalu, dilanjutkan dengan musyawarah di Islamic Center Pemda Tanah Datar.

Musyawarah yang berlangsung sekali dua tahun ini, akan diikuti Badan Pimpinan Harian DPD IMM, wakil dewan pimpinan pusat, dan perwakilan dari 11 pimpinan cabang (PC IMM ) se Sumatera barat, serta komisariat yang ada, sebagai peserta penuh. Musyawarah akan ditinjau juga oleh Wakil pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat.

90% Dari 2870 Peserta Muktamar Muhammadiyah, Telah Terverifikasi

0 komentar

Wednesday, 16 June 2010 11:26

Yogyakarta- Peserta Muktamar Muhammadiyah yang berjumlah 2870 telah tercatat resmi dan terverifikasi sekitar 90%, sehingga diharapkan seminggu lagi tahap verifikasi dapat diselesaikan.

Demikian disampaikan kepala kantor gedung PP Muhammadiyah, Sofriyanto kepada tim News Muktamar, di kantor PP Muhammadiyah, Jln Cik Di Tiro, Yogyakarta, Selasa (15/06/2010). Menurut Sofriyanto, dengan kekuatan sekitar 20 orang tenaga administrator yang bertugas memasukkan data, ada beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh panitia penginput data, diataranya mengenai daerah-daerah yang tidak lengkap dalam mengisi atau mencantumkan geografi kewilayahannya. “Terdapat daerah yang mengalami masalah verifikasi dengan belum terkonfirmasi oleh wilayah, ada daerah yang belum mengirimkan berkas administrasi, dan hingga masalah resolusi foto yang nantinya menjadi ID Card peserta,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Sofriyanto, selain masalah administrasi dokumen, juga ada segi verifikasi administrasi keuangan, yang juga mengalami permasalahan. “Verifikasi Pembayaran masih mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi, dikarenakan pihak bank belum dilengkapi fasilitas untuk mengetahui dari daerah mana lokasi transfer dilakukan,” pungkasnya. (mac)

www.seabadmuhammadiyah.com

Penunjuk Waktu Muktamar, Yang Sering Tak Tepat Waktu

0 komentar


Yogyakarta- Pimpinan Pusat Muhammadiyah mempunyai penunjuk atau penghitung waktu mundur (Count down timer) menuju hari H Muktamar Muhammadiyah ke-46. Penghitung waktu mundur tersebut terletak di halaman PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro, Yogyakarta, yang dipasang mulai saat launching Muktamar bulan Juli tahun lalu.

Ada yang menarik dari Count Down Timer tersebut, Menurut keterangan dari satpam yang bertugas di PP Muhammadiyah Sulistyo, alat tersebut sering sekali salah dalam memperlihatkan angka hitung mundur hari pelaksanaan Muktamar Seabad Muhammadiyah.

“Pernah mati, pernah berhenti di angka yang sama, sampai-sampai angka yang tercantum pernah berjalan maju bukan malah mundur,” jelasnya. Menurut Sulistyo, hal tersebut sering dikomunikasikan dengan teknisi dari pemerintah kota Yogyakarta, sebagai penanggung jawab apabila ada pemasalahan teknis, tetapi setiap kali selesai dibetulkan, tidak berapa lama akan kembali bermasalah.

Masalah kedua menurut Sulistyo adalah mengenai seringnya pemadaman listrik dari PLN yang akhirnya berimbas pada matinya Count Down Timer, “Mati lampu adalah salah satu hambatan atau kendala yang membuat penunjuk waktu mundur (Count down time), karena ketika menyala kembali, tidak secara otomatis tampil angka hitungan yang terakhir muncul ketika sebelum listrik padam. “Jika hal itu terjadi maka diperlukan teknisi untuk menangani nya sehingga Count down timer tersebut dapat bekerja atau berjalan kembali,” jelasnya.

Membingungkan

Sepanjang pengamatan tim News Muktamar, Count Down Timer tersebut sedikit agak membingungkan masyarakat awam yang melihat, karena tidak ada keterangan hitung mundur dari angka besar yang terbingkai box berwarna hijau. Hanya terlihat angka besar, dan tulisan Muktamar 1 Abad Muhammadiyah serta logo Muktamar diatasnya, serta angka kecil petunjuk waktu lokal, serta tertulis dibawahnya. Menurut salah satu pengendara yang melintas di depan gedung PP Muhammadiyah David, awalnya tidak memahami arti dari angka-angka yang tampil di Count Down Timer, dan baru menyadari setelah mendapat informasi dari kawannya.

Hari ini Count Down Timer tersebut menunjukkan angka 16, yang artinya 16 hari lagi menuju pembukaan Muktamar pada tanggal 3 Juli 2010 nanti, semoga dengan seiring lancarnya Count down timer yang terpasang, maka akan lancar juga pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, dan IPM nanti. Amiiin. (mac)

www.seabadmuhammadiyah.com

50 Bus Siap Antar Muktamirin dan Penggembira ke Pembukaan Muktamar

0 komentar

Yogyakarta- 18 hari menuju Muktamar persiapan dari divisi transportasi semakin siap dan matang. Para muktamirin dan penggembira tidak perlu bingung masalah transportasi ketika berlangsungnya Muktamar, karena panitia telah menyediakan kendaraan untuk memudahkan perjalanan menuju lokasi-lokasi pelaksanaan Muktamar, baik Muhammadiyah maupun‘Aisyiyah,
“50 bus siap untuk pembukaan Muktamar dan 40 bus untuk mengantar muktamirin dan penggembira ke lokasi muktamar maupun obyek wisata terdekat selama tanggal 4 hingga 8 Juli 2010,” ungkap Ferry Astono kordinator devisi transportasi panitia Muktamar Seabad Muhammadiyah yang dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa, (15/06/2010).Menurut Ferry, bus-bus tersebut sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk memfasilitasi para muktamirin dan penggembira, mengingat saat berlangsungnya Muktamar nanti juga bertepatan dengan liburan panjang sekolah-sekolah. “Tidak perlu khawatir (tidak terlayani transportasi) juga karena satu bus dapat mengangkut 50 orang sedangkan mini bus untuk kapasitas 30 orang, dan fasilitas transportasi ini dapat dinikmati secara gratis bagi para muktamirin dan penggembira,” jelasnya.
Lebih lanjut, beberapa kendala dihadapi panitia transportasi, “Karena bersamaan dengan liburan sekolah sehingga kendala dari pihak panitia adalah susahnya menambah alat transportasi, tetapi hal tersebut dapat diatasi karena pihaknya akan mengusahakan kerjasama dengan pihak Dinas Perhubungan dan alternatif alat transportasi yang lain,” jelasnya.
Rute Bus
Menurut Ferry, ada dua rute jalur transportasi untuk kebutuhan Muktamar, jalur pertama yaitu dari UMY (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) ke arah selatan menuju Karang Kajen – Kotagede - Balai Kota. Sedangkan jalur kedua, dari UMY ke arah utara menuju Jalan Wates – Jalan K.H. Ahmad Dahlan – Jalan Kusumanegara- Kompleks Kapas (Muktamar ‘Aisyiyah). (Rizka)
www.muhammadiyah.or.id

Lagu Tema Muktamar Jadi NSP Telkomsel, Muktamirin Diharapkan Hafal

0 komentar

Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin bersama Ketua Panitia Muktamar Prof. Zamroni, Senin, (15/06/2010) di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya no. 62 Jakarta Pusat menandatangai Memorandum of Understanding (MOU) dengan Direktur Telkomsel SarwantoAtmo Sutarno. MOU kali ini berbentuk lagu tema Muktamar “Ke Jogja Kembali” yang menjadi NSP Telkomsel.

Lagu Muktamar yang liriknya karya Din Syamsuddin sendiri yang inspirasinya didapatnya ketika dalam penerbangan antara Istambul – Frankfurt. “Dalam perjalanan itu saya mendapat inspirasi” kisahnya. “Menurut orang-orang lagu ini bagus” katanya. “Namun yang tidak kalah penting adalah maknanya, ke Jogja Kita Kembali di usia Muhammadiyah yang satu abad ini” lanjutnya.

Din menyatakan bahwa bagi Muhammadiyah momentum kerjasama ini merupakan manivestasi kesyukuran kiprah Muhammadiyah yang sudah mencapai satu abad menurut hitungan kalender Hijriyah. Apalagi warga Muhammadiyah adalah mereka yang menurut Din adalah sosok-sosok yang melek informasi dan pengguna handphone yang aktif.

Selanjutnya Din juga berharap , kerjasama NSP Lagu Muktamar ini bisa mengawali kerjasama antara Muhammadiyah dengan Telkomsel di berbagai bidang lainnya. Dengan jaringan warga Muhammadiyah yang mencapai 35 juta orang, jaringan sekolah Muhammadiyah dari TK hingga Perguruan Tinggi, jaringan Fasilitas Kesehatan dan Layanan Sosial, dan juga berbagai bidang garap Muhammadiyah lainnya seperti pada sektor pertanian bisa menjadi lahan untuk membuat berbagai kerjasma inovatif yang lain lagi dengan Telkomsel. “Silahkan nanti kita ciptakan produk inovatif yang lain lagi” katanya.

Dalam kesempatan itu Din sempat berpesan bahwa kemajuan teknologi seperti adanya Handphone harusnya digunakan untuk hal-hal yang positif. “Jangan dipakai untuk menyebarluaskan jawaban soal ujian misalnya, termasuk juga menyebarluarkan pornografi” katanya. Din juga berpesan bahwa kecenderungan masyarakat bertanya tentang hal-hal keagamaan juga perlu diantisipasi menjadi kerjasama melayani masyarakat ke depan.

NSP Lagu Tema Muktamar “Ke Jogja Kita Kembali” ini bisa diaktifkan dengan mengetik : muh100 dan dikirimkan ke 1912. “Dengan menggunakan NSP ini, saya harap waktu pembukaan Muktamar nanti para muktamirin sudah hafal lagunya” kata Din kemudian. “Namun saya harap seluruh jajaran Telkomsel, terutama jajaran direksinya untuk menggunakan NSP lagu ini” seloroh Din dihadapan hadirin. (arif)

www.muhammadiyah.or.id